Ramai Dikritik karena Paksa Tuna Rungu Bicara, Mensos Risma Bilang Begini

Ramai Dikritik karena Paksa Tuna Rungu Bicara, Mensos Risma Bilang Begini

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini atau Risma, drikitik karena tindakannya yang seolah memaksa seorang tuna rungu untuk bicara.

Kritik ke arah Risma kian tajam, lantaran dia dianggap tidak peka dalam berinteraksi dengan warga dengan disabilitas.

Apalagi setelah video mensos yang tengah berbincang dengan seorang tunarungu viral di media sosial.

Tak ingin terus berpolemik, Risma memastikan keberpihakan kepada penyandang disabilitas. Dalam interaksi dengan penyandang disabilitas rungu Stefanus dalam rangkaian Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Mensos memastikan berniat tulus. Maka Mensos merangkul Stefanus.

Mensos bermaksud memastikan alat bantu dengar berfungsi baik. Di lain pihak, Mensos mendorong mereka memaksimalkan kemampuan telinganya, dan mulutnya. Mensos tidak ingin mereka menyerah.

Mensos meminta mereka memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas rungu untuk mencoba merespon komunikasi.

\"Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespon, itu bisa merugikan dia,\" kata Mensos dalam siaran pers tertulis.

Mensos mengaku, punya pengalaman yang sangat memprihatinkan, saat menjadi Wali Kota Surabaya.

Ada disabilitas rungu yang tertabrak kereta api. Dan ada juga yang harus kehilangan jiwa karena bencana.

\"Ini pengalaman sangat memukul saya. Saya hanya ingin memastikan mereka bisa menyampaikan pesan dengan berbagai cara. Mereka harus bisa bereaksi terhadap lingkungannya khususnya bila itu membahayakan jiwa dan kehormatannya. Apakah dengan suara, gerakan tangan, atau alat bantu yang mereka kenakan,\" kata Mensos

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: